Jumat, 22 Agustus 2014

Kisahku



Entah dari mana aku memulainya kembali karena bagiku ku sosok ayah adalah lelaki hebat dan kuat.. pada tanggal 05 agustus 2009 bertepatan pada hari selasa sekitar pukul 08.00 pagi, ibunda tercinta kami pergi meninggalkan kami tuk selama-selamanya, karena waktunya telah tiba ibunda tercinta kami kembali kepada sang pencipta... saat itu aku masih  duduk di bangku kuliah semester 3 di salah satu kampus di Jambi....
Kepergian ibunda tercinta kami meninggalkan duka yang sangat dalam bagi kami sekeluarga termasuk aku dan ayahku tercinta,, karena kepergian ibunda kami seminggu menjelang bulan ramdahan...  lebaran pertama tanpa sosok ibu begitu perih dan penuh air mata di dalam rumahku karena keluargaku masih merasa kehilangan karena tak ada semangat tanpa kehadiran sosok ibu di depan kami saat hari nan fitri.
 Hari demi hari telah berlalu.. aku pun mulai bangkit karena melihat sosok ayahku yang begitu hebat karena  ayah berusaha tuk bisa sekaligus menjadi ibu bagiku... 

ayahku tinggal di desa sedangkan aku merantau ke Jambi bersama saudaraku,, setelah kepergian ibu sangat banyak yang berubah dalam kelauargaku yang dulunya aku malas, manja setelah kepergi ibunda aku pun belajar tuk mandiri dimana saat itu aku pun mulai berusaha mencari perkerjaan tuk bisa menambah duit buku atu jajanku di kampus,, karena sewaktu ibu masih ada, saya masih bisa merengek-rengek dan mengadu kalo saya  lagi tak ada dui, tapi setelah melihat sosok ayah aku pun bangkit mencoba mencari pekerjaan tuk tambahan jajanku di kampus,kerjaan yang pertama kali aku lakukan saat masih kuliah yaitu mengasuh anak tetangga   yang  bergaji Rp 70.000 ribu sebulan... duitnya tak seberapa tapi sangaat bermanfaat bagiku, berjalan 3 bulan kawan aku pun menawarkanku tuk  mengajar di Paud yang gajina 200ribu dan tawaran itu pun aku terima melihat penghasilan yang lebih besar...  dan hanya 1 semester aku pun coba- coba iku test kursus di BLK yang diadakan pemerintah secara gratis akhirnya aku terpilih di jurusan komputer dan aku  memutuskan untuk berhenti mengajar dan mengikuti kursus tersebut...

Setelah 3 bulan berlalu kursus pun selesai dan aku di tawarin oleh salah satu staf pengajar di BLK untuk menjaga usaha warnetnya dengan upah Rp 400.000 / perbulan tawarin itu pun aku terima,, dimana jam kerjanya dari jam 08.00 - 16.00 wib, sedangkan saya masuk kuliah dari jam 16.30 - 20.00 wib, jadi terkadang balik dari warnet aku langsung ke kampus dengan baju yang sama dan tidak mandi,,,,  terkadang aku mengeluh n merasa capek  tapi kalo mengingat sosok ayahku yang selalu memberiku semangat membuatku bangkit,,,  berjalan 5 bulan kerja di warnet bertepatan liburan semerter ayahku pun menelpon menyuruhku tuk pulang ke kampung karena keadaan ayah lagi sakit... dan pada akhirnya aku memutuskan berhenti kerja dan memilih pulang ke kampung,,,
 
sesampai di kampung dengan kehadiranku ayahku pun sembuh... walau ayah jauh dari mataku tapi bagiku ayah adalah sosok yang hebat karena ayah selalu mengerti aku dan hanya kepada ayah aku mengadu soal keluh kesah ku di jambi bukan sama keluargaku,,,karena di depan saudaraku aku mencoba lebih banyak diam n mencoba menutupi segala kesulitan yang kuhadapi baik itu masalah uang ataupun yang lainnya karena aku tidak mau merepotkan keluargaku karena mereka sudah berbaik hati menerimaku tuk tinggal di rumah mereka...

Masa liburan telah usai, aku pun kembali ke rantau tuk melanjutkan studiku,,, lagi-lagi setelah proses kuliah berjalan aku mulai krisis uang, tuk meminta ke ayah tidak mungkin apalagi sama keluargaku,,,akhirnya aku mencoba mengajar di Paud lagi dengan gaji rp 100.000 sebenarnya tidak ada artinya duit segitu tapi aku ttp coba bertahan, kebetulan aku punya motor sendiri hasil dari beasiswa yang aku raih di kampus n hingga akhirnya  aku sengaja memamfaatkan motor yang dengan aku rela jadi ojek kawan sekelasku di kampus antar jemput dia tiap hari ke kampus dengan bayaran Rp 300. 000 ribu/ bulan. Ojek iitu awalnya aku lakukan tanpa sepngetahuan keluargaku termasuk ayahku... tapi aku tetap ngotot melakukan itu karena kebutuhan tuk biaya kuliah n beli buku-buku di kampus mendesak...

Sebenarnya bukannya ayah aku tidak mampu tuk memberikan biaya kuliah n  jajann aku tapi aku hanya kasihan sama ayah yang bekerja banting tulang sendiri di sawah dan di kebun... kepergian ibuku bener-bener membuatku lebih dewasa walaupun sebenernya dalam hatiku aku frustasi tak ada yang memperhatikan aku lagi selain ayah....
Beberapa bulan kemudian akupun mencoba memasukan lamaran kerja keperusahaan-perusahaan sembari mengajar di Paud n jadi tukang ojek...  memasuki semester tujuh aku pun dapat panggilan dan di terima kerja di salah satu media elektronik di Jambi... dan setelah di pastikan di terima bekerja di media elektronik tersebut aku memutuskan tuk berhenti bekerja di paud dan jadi tukang ojek... sebenernya berhenti jadi tukang ojek bukan keinginanku tapi karena waktunya tidak bisa lagi karena jam kerja di media itu dari jam 08.30 wib sampai Jam 17.00 Wib tapi syukur alhmadulillah bos menerima kau bekerja menegerti aku memberikan aku izin pulng lebih cpeat karena mengingat jam 16.30 udah masuk kuliah...
setiap harinya aku berangkat jam  8 pagi dari rumah n pulang kembali kerumah jam 9 malam, tapi aku bersyukur dengan gaji awal 900.000 ribu membuatku kehidupanku lebih baik lagi tanpa membebani ayahku lagi hingga aku wisuda...,,,, walaupun menjelang wisuda aku sempat frustasi  n khilaf karena aku tidak tau mesti berbagi dengan siapa mengenai keluh kesahku tuk bisa menyelesaikan skripsiku hingga selesai...tapi alhmdulliah berkat dukungan temen-temen n sahabat-sahabatku skripsikupun akhirnya selsesai tepat waktu....
 

B           E            R          S           A           M               B         U                  N            G...